KISAH UNTA DAN NABI (PENTINGNYA SALING MENASIHATI)

(BELAJAR DARI SEEKOR UNTA)

Diriwayatkan dati Tholhab bin Abi Thalib: saya dan Nabi Muhammad SAW sedang melakukan perjalanan. Saat sedang berjalan tiba-tiba ada seekor unta berlari menemui Nabi dan berkata

“Ya Rasullah Al-Amaan”

Tak lama kemudian datang juga seorang a’rabi (suku baduwi) di belakang unta terseut membawa pedang yang sudah di asah. Berkatalah Nabi kepada orang A’rabi tersebut

“apa yang mau engkau lakukan dengan pedang itu wahai orang A’rabi?”

Orang A’rabi menjawab

“Wahai Rasulallah, aku telah membeli unta tersebut dengan harga mahal, akan tetapi unta tersebut tidak mau menurut dan palah kabur, maka dari itu aku akan menyembelih unta itu biar aku dapat memanfaatkan dagingnya”

Rasulallah bertanya kepada unta tersebut

“kenapa egkau tidak mau nurut terhadap tuanmu orang A’rabi itu?”

Akhirnya unta menceritakan kronologinya dengan berkata

“Wahai Rasulallah saya tidak nurut kepada tuan saya bukan berarti saya tidak mampu untuk bekerja, akan tetapi rombongannya dimana saya ikut bersamanya mereka semua tertidur dan akhirnya sampai mengakhirkan sholat isya sampai keluar waktunya. Jika orang itu mau membuat kesepakatan dengan-Mu ya Rasulallah akan mengerjakan sholat isya, niscaya saya akan berjanji akan selalu taat kepadanya sepanjang hayat saya.

Unta tersebut melanjutkan

“karena saya khawatir Ya Rasulallah jika Allah menurunkan siksa kepada mereka atas dosa mereka sedangkan aku ada dilamnya”

Kemudian Nabi mengambil kesepakatan dengan orang A’rabi untuk jangan meninggalkan sholat dan menyerahkan unta tersebut kepadanya. Dan orang A’rabi tersebut pulang kepada kabilahnya. (Irsyadul Ibad)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *